Reporter: Ribut Wijoto
http://www.beritajatim.com/
Teater Kotak Hitam Lamongan nanti malam, pukul 19.00 WIB, bakal mementaskan lakon ‘Membunuh Khayalan’ di Galeri Surabaya, Kompleks Balai Pemuda. Lakon ini menggambarkan sebuah usaha menghadirkan dunia khayalan dalam bentuk nyata.
“Para tokoh dalam naskah ini bekerja keras menghadirkan khayalannya menjadi gerak dan kata-kata. Menjadi musik dan warna cahaya. Tawa dan jeritan menjadi nyanyian bersama,” ujar Rodli TL, penulis naskah sekaligus sutradara Teater Kotak, Selasa (9/5/2011).
Dipaparkannya, usaha membangun khayalan itu, pada akhirnya harus gagal. “Para tokoh itu harus mengakui bahwa mewujudkan khayalan tidaklah mudah. Itu karena mereka tidak hidup di Eropa. Mereka hidup di sebuah negara yang berfilosofi aji mumpung. Satu per satu tokoh tumbang,” kata Rodli.
Perihal artistiknya, Rodli mengaku akan menghadirkan dua panggung. “Kita mengusung konsep realis dan surealis. Satu sisi menghadirkan dunia khayalan dan di sisi lain dunia realitas. Memang dalam kenyataannya, hidup ini tidak lepas dari aspek-aspek yang tidak rasional atau realis,” ujarnya.
Sementara itu, Humas Teater Kotak Lamongan Syaiful Assyaibani menuturkan bahwa pihaknya membawa 9 pemain. Terdiri dari Lukman Kloworisme, Dwi Etik E, Krewol, Fuad fanani, Fahmi, Sholahudin, Rifai, Cak ipul Apet, dan Sarkadek. “Selama sekitar 1 jam, kita berusaha menghadirkan pertunjukan menghibur sekaligus penuh makna,” kata sastrawan yang kerap dipanggil Javed ini.
Sekadar diketahui, pementasan ini merupakan rangkaian ajang Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI). “Kita memang berusaha tidak hanya berada di ranah seni lukis. PSLI ingin mempersembahkan seni pertunjukan bagi masyarakat Surabaya atau Jawa Timur. Kebetulan, niatan ini mendapat dukungan dari Dewan Kesenian Jawa Timur,” ujar M Anis, penggagas PSLI.
10 Mei 2011 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar