Rabu, 28 Maret 2018

PANGGUNG TEATER LAMONGAN

Pojok Seni Maret 2018
Rodli Tl

Baru kemarin 24 Maret 2018 Panggung Teater Lamongan dapat tontonan yang menarik. Tepatnya di panggung teater sangbala. Tiga pementasan yang diproduksi tiga komunitas itu tampil dengan gaya bertunjukan yang berbeda. Diantaranya adalah Teater Klaras Indonesia, Doet Teater dan Teater Ginyo. Ketiga-tiganya adalah komunitas teater asli kota soto.

TEATER KLARAS INDONESIA
Komunitas Teater Klaras Indonesia adalah Teater Kampus dari STITAF Lamongan. Ia menyajikan pentas dengan lakon Sang Mandor. Pementasan yang dimainkan dengan durasi 30 menitan ini mampu menyampaikan gagasan naskah yang sudah tidak asing bagi para dramawan. Walau dengan energi para aktor yang baru saja mengepakkan sayapnya di teater dan tata musik yang sederhana, pementasan ini memiliki kekhasan sendiri sebagai komunitas teater yang kerja kolektif dalam bidang artistiknya cukup kompak. Bagi mereka, aktor yang baik adalah aktor yang berpentas, dan aktor yang paling baik adalah aktor yang tidak pernah puas hanya satu, dua kali pementasan.

DOET TEATER
Komunitas teater yang baru lahir ini mementaskan naskah Akudiat dengan lakon Dewa Mabuk. Naskah yang keluar dari mainstream kenaskahan teater, seperti halnya naskah Mesin Hamlet. Naskah ini butuh kecerdasan sutradara dan actor untuk memainkannya lantaran setiap kalimat memiliki gagasan yang seakan berdiri sendiri. Menjadi berkecamuknya puluhanide itu yang sebenarnya dari dan menjadi puluhan gagasan naskah yang mapan.

Doet Teater dengan keaktoran khas Jirin TM, pementasan ini menjadi lumayan menarik dengan usahanya untuk memainkannya seperti teater sirkus. Agus Zamroni atau Liem selaku sutradara mampu membaca potensi yang dimiliki aktor dan para awaknya untuk menyajikan pentas Dewa Mabuk ini menjadi pentas yang menarik walau hanya berdurasi 20 menit.
Doet Teater menambah jumlah teater indie yang produktif di kota Lamongan. Diantaranya Sangbala Children dan Next Theatre, Teater Ginyo dan Doet Teater.

TEATER GINYO
Teater Ginyo telah memainkan pentas monolog Ratna Manggali yang dikenal anak dari dukun sakti yaitu Calon Arang dengan ilmu hitamnya leak. Pementasan ini disutradarai Lukman Tohek dan diaktori Lupita dan Alfin. PeƱata artistiknya adalah Johan Bakak.

Pementasan yang berdurasi 30 menit ini mampu mengajak emosi penonton larut pada artistik hindu yang realis. Dibukanya pementasan dengan kemunculan Ratna Manggali dari penonton lalu melakukan penghormatan pada roh ibunya yang berada di kamar pribadinya. Pentas tersebut diakhiri dengan tarian halusinasi Ratna Manggali dengan Bahula yang pernikahannya tidak didasari cinta. Pilihan pengadeganan dengan tarian tersebut membuat pementasan ini diakhiri dengan kesan yang sempurna atas derita Calon Arang yang ditanggung anaknya, Ratna Manggali

Tiga nomor pementasan teater Lamongan tersebut pasti menjadi data panjang sejarah seni pertunjukan teater lamongan. Selamat berkarya, selamat menghidupi yang hidup.

Lamongan, 26 Maret 2018
Pojok Seni Sangbala
Rodli TL (penonton).

Tidak ada komentar:

Pasar Seni Indonesia